Keluhan Nyeri Kepala, Menurut Ilmu Akupunktur-Head Pain complaints, according to science of acupuncture
Oleh R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
“Ow, Ma.. sakit…!!”, jerit sang Buah Hati, tiba-tiba.. sambil memegangi kepalanya. “..kenapa, Sayang? ..sebelah mana? Sejak kapan? ..bagaimana, rasanya, sekarang..?”, sang diri spontan telusuri etiologis keluhan tiba-tiba sang Buah Hati. “Iya, Sayang.. sini Mammi peluk………”.
Keluhan Nyeri Kepala (= Cephalgia Syndrome) termasuk jenis keluhan umum bersifat subyektif yang dapat menimpa siapa pun.. di segala rentang usia, yang dapat diakibatkan oleh berbagai penyebab.
Berkaitan soal Penyakit, keluhan Nyeri Kepala dapat menyertai suatu proses Penyakit di dalam diri. Dapat langsung hilang bersamaan dengan sembuhnya sang diri dari serangan Penyakit dimaksud.
Menurut Ilmu Akupunktur, Nyeri Kepala merupakan kondisi anomali di dalam diri, ketika harmonisasi & keseimbangan Energi Qi & Darah terganggu akibat serangan Penyebab Penyakit Luar (PPL), maupun Penyebab Penyakit Dalam (PPD).
Meridian didefinisikan sebagai sebuah Sistem Saluran Energi yang terdiri dari saluran membujur dan melintang yang menyebar ke seluruh permukaan tubuh membentuk suatu jalinan “bak jala”, yang teratur. Kepala merupakan bagian tubuh, area pertemuan seluruh Meridian YANG Tangan & Kaki. Serangan PPL maupun PPD dapat menimbulkan Nyeri Kepala karena kekacauan Energi Qi & Darah di Kepala, serta sumbatan sirkulasi Energi Qi di Meridian yang melewati Kepala.
ETIOLOGIS & PATOGENESIS
Nyeri Kepala akibat serangan angin pada Meridian. Umumnya ditandai dengan serangan rasa nyeri yang hebat pada area Kepala belakang (=Oksipital), Dahi (=Frontal), satu bagian Kepala, area kanan atau kiri (=Temporal), maupun area Kepala puncak/atas (=Parietal).. cukup mengganggu, dan dapat menyebar ke area leher & punggung. Pada kondisi ini umumnya denyut nadi tegang, dan selaput permukaan Lidah berwarna putih tipis.
Nyeri Kepala akibat hiperaktivitas Yang organ Hati. Umumnya ditandai oleh serangan rasa nyeri dengan intensitas rasa beragam, pandangan yang kabur, nyeri hebat pada kedua sisi Kepala, perasaan MUDAH TERSINGGUNG, badan panas, muka memerah, terasakan rasa pahit di mulut, serta denyut nadi yang tegang & cepat. Otot Lidahnya memerah, dengan diliputi selaput permukaan yang berwarna kekuningan.
Nyeri Kepala akibat defisiensi Energi Qi & Darah. Umumnya ditandai rasa Nyeri Kepala menetap, “pusing tujuh keliling” (=Vertigo), pandangan kabur, terasa lesu, serta tidak bersinarnya aura wajah. Rasa nyeri dapat menurun oleh kondisi hangat, tetapi meningkat oleh dingin. Juga disandangnya perasaan “tertekan” selama serangan. Denyut nadi lemah & kecil. Otot Lidah memucat, diliputi selaput permukaan berwarna putih, tipis.
..semoga bermanfaat.
[Hendaklah setiap diri pun menjadi semakin peka & perduli atas setiap gejala yang muncul baik di raga mau pun hati, sang jendela sukma. Syukur-syukur bisa mengantisipasi penyebabnya, tanpa terus tergantung pada pemakaian beragam obat-obatan sintetik penanggulangan instan keluhan, yang belum tentu mampu mengobati sungguh ke akar/substansi etiologis-nya.. karena sifatnya yang bisa jadi hanya (sekedar) menghilangkan gejala yang dikeluhkan, sesaat. Senantiasa bijak.. senantiasa awas & hati-hati, tentu lebih baik bagi diri sendiri. Siapa lagi yang dapat menjaga diri sendiri dengan intens detik per detik, selain sang diri sendiri. Tetapkah jalani Pola Hidup Sehat. Tetaplah berimbang, di segala aspek Hidup..& Kehidupan.]