Langsung ke konten utama

RAHASIA DNA-BAGIAN KEEMPAT-DNA SECRET-PART FOUR

Bahasa Ensiklopedia DNA
Oleh: Harun Yahya

Kehidupan masyarakat didasarkan atas alur informasi, dan komunikasi. Alat yang paling penting dalam alur informasi antarindividu dan generasi adalah bahasa. Bahasa diwakili oleh kode-kode tertentu, yakni huruf-huruf. Bahasa Inggris adalah bahasa yang tersusun dari 26 huruf atau dapat kita katakan, 26 kode. Kode-kode ini membentuk kata-kata dan kata-kata kemudian membentuk kalimat-kalimat. Alur dan penyimpanan informasi diwujudkan dengan kode-kode ini.

Bahasa di dalam sel serupa dengan ini. Semua sifat fisik manusia disimpan di dalam inti sel dengan dikodekan oleh bahasa ini, dan dapat digunakan oleh sel kembali dengan bahasa ini. Bahasa ini dimiliki molekul utama, yang disebut DNA. Bahasa DNA tersusun dari 4 huruf; A, T, G, dan C. Setiap huruf mewakili satu dari empat basa khusus yang disebut ‘nukleotida’. Jutaan basa ini berbaris dalam sebuah rangkaian yang bermakna dan membentuk molekul DNA.

Begitulah informasi di dalam bank data pada molekul disimpan. Sementara kita menguraikan sistem pengkodean dalam gudang data ini, kita akan terus menggunakan analogi huruf ini untuk molekul asam nukleat yang membentuk DNA. Huruf-huruf ini bersesuaian dua-dua membentuk sebuah pasangan basa. Pasangan basa ini bertumpuk di atas pasangan lainnya membentuk gen. Masing-masing gen, yang terdiri dari satu bagian molekul DNA, menentukan sifat tertentu dari tubuh manusia. Tak terhitung banyaknya ciri seperti tinggi badan, warna mata, materi dan bentuk hidung, mata, dan tengkorak dibentuk oleh perintah gen yang terkait. Kita dapat membandingkan setiap gen ini dengan halaman sebuah buku. Pada halaman itu terdapat naskah yang tersusun dari huruf A – T – G – C.

Terdapat kurang lebih 200.000 gen di dalam DNA sel manusia. Setiap gen tersusun dari rangkaian nukleotida khusus, jumlah yang berkisar antara 1000 dan 186.000 sesuai tipe protein yang berhubungan. Gen-gen ini menyimpan kode dari hampir 200.000 protein yang berfungsi di dalam tubuh manusia dan mengendalikan produksi protein-protein ini.

Informasi yang tersimpan di dalam 200.000 gen ini baru merupakan 3% dari keseluruhan informasi di dalam DNA. Sisanya yang 97% masih tetap menyimpan misterinya hingga kini. Kajian terakhir menunjukkan bahwa 97% bagian tak dikenal ini termasuk informasi vital tentang kelangsungan hidup sel dan mekanisme yang mengendalikan aktivitas teramat kompleks di dalam tubuh. Namun perjalanan masih teramat panjang.

Gen-gen berada di dalam kromosom. Ada 46 kromosom di dalam inti setiap sel manusia (kecuali pada sel-sel reproduksi). Jika kita bandingkan setiap kromosom dengan sebuah jilid buku yang terdiri dari hlaman-halaman gen, kita dapat katakan bahwa di dalam sel terdapat “ensiklopedia sel” sebanyak 46 jilid, yang meliputi seluruh karakteristik manusia. Dengan mengingat contoh ensiklopedia barusan, ensiklopedia sel ini sebanding dengan pengetahuan yang terkandung dalam 920 jilid ‘Ensiklopedia Britannica’.

Urutan huruf-huruf di dalam DNA setiap manusia berbeda. Inilah alasan mendasar mengapa miliaran orang yang pernah hidup di muka bumi tampak berbeda satu sama lain. Struktur dan fungsi dasar organ-organ sama pada setiap orang. Namun, setiap orang diciptakan begitu mendetail dan khusus dengan perbedaan yang demikian halus sehingga walau semua orang diciptakan dari pembelahan sebuah sel tunggal dan memiliki struktur dasar yang sama, miliaran manusia yang berbeda telah muncul.

Semua organ di dalam tubuh dibangun dengan sebuah perencanaan yang digariskan oleh gen kita. Sebagai contoh, menurut peta gen yang dirampungkan oleh para ilmuwan, di dalam tubuh manusia, kulit dikendalikan oleh 2.559 gen, otak oleh 29.930 gen, mata oleh 1.794 gen, kelenjar ludah oleh 186 gen, jantung oleh 6.216 gen, dada oleh 4.001 gen, paru-paru oleh 11.581 gen, hati oleh 2.309 gen, usus oleh 3.838 gen, otot kerangka oleh 1.911 gen, dan sel-sel darah oleh 22.902 gen.

Urutan huruf di dalam DNA menentukan struktur seorang manusia hingga bagian terkecil. Selain ciri seperti tinggi badan, mata, rambut, dan warna kulit, sebuah sel tunggal DNA juga mengandung rancangan dari 206 tulang, 600 otot, jaringan 10.000 otot pendengaran, jaringan 2 juta saraf penglihatan, 100 miliar sel saraf, dan 100 triliun sel di dalam tubuh.

Sekarang mari kita berpikir dengan informasi di atas: Karena tak sebuah huruf pun dapat terbentuk tanpa ada penulisnya, bagaimana miliaran huruf di dalam sel manusia berasal mula? Bagaimana huruf-huruf ini berbaris dalam rangkaian yang bermakna sehingga membentuk perencanaan unik seperti tubuh yang sempurna dan kompleks? Jika terjadi kerusakan pada urutan huruf-huruf ini Anda mungkin akan mempunyai telinga di perut atau mata di tumit. Anda mungkin akan lahir dengan tangan menempel di punggung, dan hidup sebagai makhluk aneh. Rahasia kehidupan Anda sekarang ini sebagai manusia sepantasnya terletak pada rangkaian ‘sempurna’ dari miliaran huruf pada ensiklopedia 46 jilid di dalam DNA Anda.

DNA Menentang Peristiwa Kebetulan

Saat ini matematika telah membuktikan bahwa peristiwa kebetulan tidak dapat berperan pada pembentukan informasi yang dikodekan di dalam DNA, jangankan pada molekul DNA yang terbuat dari jutaan pasangan basa. Probabilitas pembentukan secara kebetulan satu gen saja dari 200.000 gen yang menyusun DNA adalah begitu rendahnya, sehingga disebut mustahil pun masih terlalu lemah. Frank Salisbury, seorang ahli biologi evolusionis, mengemukakan pernyataan berikut tentang “kemustahilan” ini:

Sebuah protein berukuran sedang dapat terdiri dari sekitar 300 asam amino. Gen DNA yang mengatur protein ini bisa memiliki 1000 nukleotida pada rantainya. Karena ada empat jenis nukleotida dalam sebuah rantai DNA, satu rantai dengan 1000 nukleotida dapat tersusun dalam 41000 bentuk. Dengan menggunakan sedikit ilmu aljabar (logaritma), kita dapat melihat bahwa 41000 = 10600. Sepuluh dikali sepuluh sebanyak 600 kali menghasilkan angka 1 yang diikuti 600 angka nol! Suatu angka di luar kemampuan pemahaman kita.

Dengan kata lain, bahkan jika kita asumsikan bahwa semua nukleotida yang dibutuhkan ada pada sebuah medium, dan bahwa semua molekul kompleks dan enzim untuk menggabungkan mereka tersedia, kemungkinan bagi nukleotida ini tersusun dalam urutan yang diinginkan adalah 1 banding 41000, atau 1 banding 10600. Singkatnya, probabilitas dari pembentukan secara kebetulan dari kode sebuah protein rata-rata dalam tubuh manusia pada DNA dengan sendirinya adalah 1 banding 1 diikuti oleh 600 angka nol. Ini bahkan berada di luar bilangan astronomis, yang pada praktiknya berarti probabilitas ‘nol’. Artinya, urutan sedemikian pastilah berada di bawah kendali dan pengetahuan dari kekuatan yang sadar dan bijaksana. Probabilitas hal ini terjadi melalui “kecelakaan”, “untung-untungan”, atau “peristiwa kebetulan” adalah nol.

Coba pikirkan buku yang sekarang tengah Anda baca. Bagaimana pendapat Anda tentang seseorang yang mengklaim bahwa huruf-huruf (dengan menggunakan stempel cetak untuk setiap hurufnya) berkumpul secara kebetulan dengan sendirinya untuk membentuk tulisan ini? Nyata sekali bahwa ia ditulis oleh seorang yang memiliki kecerdasan dan kesadaran. Ini tidak berbeda dengan DNA.

Francis Crick, ahli biokimia yang menemukan struktur DNA, meraih hadiah Nobel berkat risetnya dalam subjek ini. Crick, seorang evolusionis yang bersemangat, menyatakan pendapat ilmiah berikut dalam buku yang ditulisnya setelah mengakui struktur DNA yang menakjubkan: “Seorang jujur yang dibekali ilmu pengetahuan masa kini, hanya dapat menyatakan bahwa asal usul kehidupan hampir seperti suatu keajaiban.” 3 Bahkan dalam pandangan Crick, salah seorang pakar terbesar mengenai DNA, kehidupan tidak dapat bermula di dunia secara spontan.

Data di dalam DNA, yang terbentuk dari 5 juta huruf, tersusun dari rangkaian huruf A-T-G-C yang khusus dan bermakna. Namun, tidak boleh terjadi satu pun kesalahan huruf pada rangkaian ini. Kata yang salah eja atau kesalahan huruf dalam ensiklopedia mungkin saja diabaikan dan dikesampingkan. Ia bahkan tidak akan teperhatikan. Namun, satu saja kesalahan dalam pasangan basa DNA, seperti kesalahan kode huruf pada pasangan basa ke-1.719.348.632, akan berakibat amat buruk pada sel, dan karenanya pada individunya sendiri. Misalnya, hemofilia (leukemia anak) adalah akibat dari pengkodean yang keliru seperti itu.

Sebenarnya, tidak tepat jika hal ini disebut “pengkodean yang keliru”, karena seperti segala sesuatu yang ada, DNA manusia, juga diciptakan oleh Allah dan bahkan kesalahan yang jarang terjadi dikarenakan suatu sebab tersembunyi (tujuan ilahiah). Kesalahan pengkodean yang menyebabkan kanker adalah suatu penyakit yang diciptakan secara khusus. Ia diciptakan secara khusus untuk suatu sebab tersembunyi yang tertentu untuk menunjukkan kepada manusia kelemahan dan ketidakmampuannya sendiri, mengingatkannya akan berbagai keseimbangan yang halus di mana penciptaan manusia tergantung, dan kesulitan apa yang mungkin dihadapinya jika terjadi gangguan paling ringan pun terhadap keseimbangan ini.

Replikasi Diri pada DNA

Sebagaimana diketahui, sel berkembang biak dengan membelah diri. Sementara tubuh manusia asalnya terdiri dari sebuah sel tunggal, sel ini membelah dan bereproduksi dengan kelipatan 2-4-8-16-32….

Apa yang terjadi pada DNA pada akhir proses pembelahan? Hanya ada satu rantai DNA di dalam sel. Namun, nyata bahwa sel yang baru terbentuk juga membutuhkan DNA. Untuk mengisi kekosongan ini, DNA merampungkan sebuah rentetan operasi yang menarik, yang setiap tahapnya merupakan keajaiban yang berbeda. Akhirnya, segera sebelum sel membelah, DNA membuat kopi dirinya dan memindahkannya ke sel yang baru.

Pengamatan terhadap pembelahan sel menunjukkan bahwa sel harus mencapai ukuran tertentu sebelum membelah diri. Pada saat ia melewati ukuran tertentu ini, proses pembelahan otomatis dimulai. Sementara bentuk sel mulai semakin mulus sehingga memungkinkan proses pembelahan, DNA mulai mereplikasi diri seperti disebutkan sebelumnya.

Ini berarti sel ‘memutuskan’ untuk membelah sebagai keseluruhan dan bagian-bagian sel yang berbeda mulai bertindak sesuai dengan keputusan pembelahan ini. Sudah jelas sel tidak mempunyai kesadaran untuk melakukan tindakan kolektif sedemikian. Proses pembelahan dimulai dengan suatu perintah rahasia dan keseluruhan sel, terutama DNA bertindak dengan perintah ini.

Pertama, DNA membelah menjadi dua untuk mereplikasi dirinya sendiri. Peristiwa ini terjadi dengan cara yang sangat menarik. Molekul DNA yang menyerupai tangga spiral membagi menjadi dua seperti ritsleting dari tengah anak tangga. Seterusnya, DNA membelah menjadi dua bagian. Belahan yang hilang (replica) dari masing-masing bagian disempurnakan dengan bahan-bahan yang terdapat di sekitarnya. Dengan cara ini, dua molekul DNA baru diproduksi. Dalam setiap tahap operasi, protein ahli yang disebut “enzim” yang berfungsi seperti robot canggih mengambil peran. Walau ini sekilas tampak sederhana, proses-proses antara yang berlangsung selama operasi ini begitu banyak dan begitu rumit sehingga untuk menggambarkan keseluruhan peristiwa ini secara detail akan membutuhkan banyak halaman.

Molekul DNA baru yang muncul selama replikasi diperiksa berulang kali oleh enzim pemeriksa. Jika terjadi kesalahan – yang dapat menjadi sangat vital, ia akan segera diidentifikasi dan diperbaiki. Kode yang keliru dibuang dan digantikan dengan yang benar. Semua proses ini berlangsung dalam kecepatan yang sangat memesonakan sehingga saat 3000 pasangan basa diproduksi dalam satu menit, secara bersamaan semua pasangan diperiksa berulang kali oleh enzim-enzim yang bertanggung jawab dan perbaikan yang dibutuhkan dilakukan.

Dalam molekul DNA yang baru diproduksi, lebih banyak kesalahan yang dapat dilakukan lebih dari normal sebagai akibat faktor luar. Dalam hal ini, ribosom di dalam sel mulai memproduksi enzim-enzim pereparasi DNA sesuai perintah yang diberikan oleh DNA. Dengan demikian, saat DNA melindungi dirinya sendiri, ia juga menjamin kelangsungan generasi.

Sel-sel dilahirkan, mereka bereproduksi dan mati seperti halnya manusia. Namun masa hidup sel jauh lebih pendek daripada kehidupan manusia. Misalnya, kebanyakan sel yang digunakan untuk membentuk tubuh Anda enam bulan yang lalu tidak ada lagi saat ini. Namun, Anda tetap hidup karena mereka telah membelah pada waktunya untuk memberikan tempatnya bagi yang baru. Karena ini, operasi yang sangat kompleks seperti penggandaan sel dan replikasi DNA merupakan proses vital yang tidak dapat menoleransi bahkan sebuah kesalahan kecil sehubungan dengan kehidupan manusia. Namun, proses penggandaan berjalan begitu mulusnya sehingga tingkat kesalahan hanyalah satu dalam tiga miliar pasangan basa. Dan satu kesalahan ini dihapuskan oleh mekanisme kontrol yang lebih tinggi di dalam tubuh tanpa menyebabkan masalah apa pun.

Sepanjang hari, tanpa Anda sadari, begitu banyak operasi dan kontrol dilakukan, banyak pengukuran dilakukan di dalam tubuh Anda dengan cara yang luar biasa kritis dan bertanggung jawab agar Anda dapat menjalani hidup tanpa masalah apa-apa. Allah telah menganugerahkan untuk Anda tak terhitung jumlahnya atom dan molekul, dari yang terbesar hingga yang terkecil, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks, sehingga Anda dapat hidup dengan baik dan sehat. Tidakkah karunia dan rahmat ini sendiri cukup bagi Anda untuk bersyukur? Atau haruskah seseorang menunggu terjadi masalah dalam sistemnya yang sempurna baru ia akan menyadarinya?

Poin paling penting adalah bahwa enzim-enzim yang membantu produksi DNA dan mengontrol komposisinya ini sebenarnya adalah protein yang diproduksi sesuai dengan informasi yang dikodekan di dalam DNA dan di bawah perintah dan kontrol DNA itu sendiri. Sebagaimana DNA harus ada agar enzim tersebut ada, begitu pula halnya enzim tersebut harus ada agar DNA ada, dan di lain pihak, agar keduanya ada sel harus ada secara lengkap, sampai ke membran dan semua organel kompleks yang dikandungnya.

Teori evolusi yang menyatakan bahwa makhluk hidup berevolusi ‘tahap demi tahap’ sebagai akibat dari ‘peristiwa-peristiwa kebetulan yang menguntungkan’ secara eksplisit disangkal oleh paradoks DNA-enzim yang disebutkan di atas. Ini karena baik DNA maupun enzim harus ada pada saat yang bersamaan. Dan ini menunjukkan keberadaan Pencipta yang sadar, yaitu Allah.

Evolusionis Tak Dapat Menjelaskan Bagaimana Informasi di dalam DNA Berasal Mula dan Bagaimana Ia Berbeda dalam Setiap Spesies.

Sementara para evolusionis tidak dapat sama sekali menjelaskan bagaimana DNA berasal mula, masih ada poin lain di mana mereka menghadapi jalan buntu. Bagaimana ikan, reptil, burung, manusia dan sebagainya dapat memiliki DNA yang berbeda dan jenis informasi yang berbeda?

Para evolusionis menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa kandungan informasi dalam DNA berkembang dan mengalami diversifikasi perlahan-lahan melalui peristiwa-peristiwa kebetulan. Peristiwa kebetulan yang mereka rujuk adalah “mutasi”. Mutasi adalah perubahan yang berlangsung di dalam DNA sebagai akibat dari radiasi atau reaksi kimia. Kadangkala radiasi radioaktif terjadi pada rantai DNA dan merusak atau memindahkan beberapa pasangan basa di dalamnya. Menurut para evolusionis, makhluk hidup telah mencapai bentuk mereka yang sempurna sekarang sebagai hasil diversifikasi dari sebuah DNA tunggal karena mutasi-mutasi ini (yakni, kecelakaan).

Untuk menunjukkan bahwa klaim ini tidak masuk akal, mari kita bandingkan sekali lagi DNA dengan sebuah buku. Telah disebutkan sebelumnya bahwa DNA dibuat dari huruf-huruf yang berbaris menyamping seperti dalam sebuah buku. Mutasi adalah seperti kesalahan huruf yang terjadi selama penyusunan buku ini. Jika Anda mau, kita dapat melakukan percobaan mengenai subjek ini. Mari kita mencari sebuah buku tebal tentang sejarah dunia untuk disusun (di-type-setting). Selama penyusunan, mari kita campur tangan beberapa kali dan menyuruh tukang set untuk menekan satu tombol dengan mata tertutup dan secara acak. Kemudian mari kita berikan teks berisi huruf-huruf ini kepada orang lain dan menyuruhnya melakukan hal serupa sekali lagi. Dengan menggunakan metode ini, mari kita minta buku ini disusun dari awal hingga akhir beberapa kali, dengan demikian beberapa kesalahan huruf telah ditambahkan kepada buku ini secara acak beberapa kali….

Mungkinkah buku sejarah ini dikembangkan dengan metode demikian? Misalnya, akankah muncul sebuah bab tambahan berjudul “Sejarah Cina Kuno”, yang sebelumnya tidak ada?

Sudah pasti, kesalahan huruf yang telah kita tambahkan tidak akan membangun buku itu, malahan menghancurkan dan merusak artinya. Semakin banyak kita tambahkan proses penyusunan yang salah, akan semakin berantakan buku kita jadinya.

Namun, klaim teori evolusi adalah bahwa “kesalahan huruf membantu menyusun sebuah buku”. Menurut evolusi, mutasi (kesalahan) yang terjadi pada DNA telah membawa akibat yang menguntungkan dengan mengakumulasi dan melengkapi makhluk hidup dengan organ-organ yang sempurna seperti mata, telinga, sayap, tangan, dan sifat yang berhubungan dengan kesadaran seperti berpikir, belajar dan berakal budi.

Tak dipertanyakan lagi, klaim ini bahkan lebih tak masuk akal daripada contoh penambahan bab “Sejarah Cina Kuno” pada buku sejarah dunia sebagai hasil dari akumulasi kesalahan huruf yang disebutkan di atas. (Lebih jauh lagi tidak ada mekanisme di alam yang menyebabkan mutasi secara teratur seperti contoh tukang set yang membuat kesalahan secara teratur. Mutasi di alam berlangsung jauh lebih jarang daripada kesalahan huruf yang terjadi selama penyusunan sebuah buku.)

Setiap “penjelasan” yang dikemukakan oleh teori evolusi tentang asal usul kehidupan tidak masuk akal dan tidak ilmiah. Salah seorang pakar terkemuka yang membahas persoalan ini adalah ahli zoologi Prancis, Pierre Grassé, mantan ketua Akademi Sains Prancis. Meskipun ia seorang evolusionis, Grassé menyatakan terang-terangan bahwa teori Darwinis tidak dapat menjelaskan kehidupan. Dia juga mengemukakan pendapatnya tentang logika konsep “kebetulan” yang merupakan pilar utama Darwinisme:

Kemunculan mutasi-mutasi secara tepat, yang memungkinkan hewan dan tumbuh memenuhi kebutuhan, merupakan hal yang sukar dipercaya. Namun, teori Darwin menyatakan lebih dari itu: sebatang pohon atau seekor hewan memerlukan beribu-ribu peristiwa kebetulan pada saat yang tepat. Jadi, keajaiban akan berperan di sini: peristiwa-peristiwa dengan peluang mendekati nol tidak boleh gagal untuk terjadi…. Tak ada larangan untuk berkhayal, tetapi sains tidak boleh terjerumus ke dalamnya.4

Memang, teori evolusi, yang mengklaim bahwa materi tak hidup berhimpun dengan sendirinya dan membentuk makhluk hidup dengan sistem yang begitu gemilang seperti DNA, adalah skenario yang sepenuhnya bertentangan dengan sains dan akal sehat. Semua ini membawa kita kepada kesimpulan yang nyata. Karena hidup memiliki perencanaan (DNA) dan semua makhluk hidup dibentuk menurut perencanaan ini, jelaslah bahwa ada Pencipta ulung yang membuat perencanaan ini. Ini dengan mudah berarti bahwa semua makhluk hidup diciptakan oleh Allah, Yang Mahakuasa, Mahabijaksana. Allah menyatakan fakta ini di dalam Al Quran seperti berikut:

(QS. Al Hasyr, 59: 24)

Saat ini, apa yang telah dicapai manusia melalui teknologi dapat digambarkan paling jauh sebagai ‘sebuah pendekatan menuju pengertian atas sebuah fragmen kecil dari pengetahuan Allah, sebagaimana ditunjukkan pada DNA manusia’.

Di lain pihak, teori evolusi yang mencoba untuk menjelaskan asal usul kehidupan sebagai rangkaian peristiwa kebetulan, kehilangan semua keabsahannya di hadapan pertanyaan: “Lalu bagaimana DNA berasal mula?”


Postingan populer dari blog ini

Kandungan nutrisi di balik warna sayur & buah-Nutritional behind the color of vegetables & fruits

Warna pada buah dan sayur bukanlah sekadar pembeda jenis antara buah dan sayur yang satu dengan lainnya. Lebih dari itu, warna buah dan sayur ternyata merupakan informasi kandungan nutrisinya. Jadi, pilihan buah dan sayuran Anda optimal memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, sebaiknya kenali informasi yang ada di balik warna-warnanya. Merah tua atau ungu Buah dan sayur berwarna merah tua bahkan hampir mendekati ungu umumnya mengandung anthocyanin. Sejenis antioksidan yang mampu menghambat terbentuknya gumpalan dalam pembuluh darah, sehingga risiko penyakit jantung dan stroke, berkurang. Buah dan sayur berwarna merah tua atau ungu, antara lain: Cherry, blackberries, blueberries, plum, prem, anggur merah dan ungu, terong ungu, apel merah, kol ungu, pir merah dan cabai merah. Merah Buah berwarna merah mengindikasikan kandungan antosianin dan likopen. Antosianin berguna untuk mencegah infeksi dan kanker kandung kemih, sedangkan likopen menghambat fungsi kemunduran fisik dan mental agar Anda tid

Mengurangi Sampah Plastik-Reduce Plastic Waste

Tahukah anda diperkirakan bahwa 500 juta sampai 1 milyar kantong plastic dikonsumsi diseluruh dunia setiap tahunnya. Ini berarti bahwa hamper mencapai 1 juta kantong plastic per menit. Bayangkan betapa banyak sampah yang kita hasilkan dan tentunya hal ini menjadi salah satu penyebab rusaknya lingkungan kita. Sebuah tayangan di TV menyatakan bahwa satu tas plastic itu setara dengan penggunaan bahan baker minyak untuk menjalankan mobil kecil sejauh 115 meter, dapat dibayangkan berapa energi yang dapat kita hemat seandainya kita tidak menggunakan kantong plastic. Bahkan beberapa Negara di dunia telah memberlakukan peraturan mengenai penggunaan kantong plastic misalnya irlandia memperkenalkan “plastax” 15 sen pada tas plastic sehingga mengurangi penggunaan bahan itu sebesar 90%. Denmark telah merintis hal ini jauh dimasa lampau, yaitu pada tahun 1994 dengan memberlakukan sebuah pajak dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan tas-tas kertas dan plastic sebesar 66%. Pada tahun 2005, para ang