Sindiran Dari Langit Al-Qur’an selalu saja mempertunjukkan sesuatu yang menarik diantara ayat dan hurufnya. Pada beberapa tempat, ia seperti berbicara keluar konteks tiba-tiba, seperti ketika kita keluar dari topik pembicaraan dalam sebuah diskusi untuk kemudian kembali lagi. Jika ada sisipan ayat yang nampak berbeda dari konteks redaksional ayat sebelum dan sesudahnya, maka hal itu salah satunya terjadi pada ayat-ayat tentang puasa. Satu diantaranya adalah sisipan ayat Q.S. Al-Baqarah: 185, yang sepintas tidak ada hubungannya dengan disyariatkannya puasa di bulan Ramadan: “Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (Q.S. Al-Baqarah: 185) Sepertinya Allah hendak menyindir dengan cara menegaskan demikian, karena sebagian dari umatnya bakal ada yang merasa syariat puasa ini begitu berat untuk dilaksanakan. Mungkin karena tak seperti kewajiban ibadah lain — salat, zakat, dan haji misalnya, puasa yang harus “menahan lapar” lebih mengancam diri kita. Apakah