Langsung ke konten utama

Makanan Untuk Antibiotik Alamiah-Food For Natural Antibiotics

Gangguan pencernaan serta rasa capek yang berlebihan kerap tak digubris dan Anda anggap hanya sebagai akibat dari stres karena pekerjaan yang menumpuk. Padahal, menurut sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Bastyr University, Seattle, Amerika Serikat. Ganguan perut serta rasa lelah yang berlebihan bisa jadi diakibatkan karena bakteri nakal yang disebut helicobacter pylori/ H. pylori. Bakteri ini menempel pada dinding perut, kemudian akan melemahkan lapisan perut sehingga penyerapan nutrisi oleh tubuh menjadi terhambat.

Nah, terhambatnya pasokan nutrisi pada tubuh inilah yang dapat menyebabkan gastric acid sehingga merusak saluran cerna. Akibatnya, Anda akan merasakan keluhan berupa sakit perut melilit, sering merasa kembung, mual dan tubuh mudah merasa lelah. Jika tidak segera diatasi, kondisi tersebut jelas akan mengganggu segala akivitas Anda.

Kabar baiknya, para peneliti dari Bastyr University mengungkapkan bahwa bakteri H. pylori ini ternyata bisa diatasi dengan antibiotik alamiah. Diantaranya adalah:
Bawang putih. Anda bisa memilih bawang putih dalam bentuk suplemen, acar atau dalam bentuk segar. Berbagai macam penelitian berhasil membuktikan bahwa kandungan allicin, sejenis senyawa di dalam bawang putih sangat ampuh untuk membasmi bakteri H. pylori sampai lebih dari 90%. Untuk bawang putih segar atau acar gunakan dosis 2 siung per hari. Agar tak bosan, Anda juga bisa menambahkan cincangan bawang putih segar atau acar dalam dalam campuran salad sayuran.
Yogurt. Minuman berbahan dasar susu ini mengandung lactobacillus, acidophillus dan bifidus. Rajin mengkonsumsi yogurt setiap hari merupakan salah satu cara mudah untuk mengembangkan organisme baik dalam tubuh. Jika dikonsumsi rutin selama 6 minggu berturut-turut, bakteri baik (probiotik) dalam yogurt dapat membantu menyeimbangkan kembali kadar flora baik sehingga dapat memaksa bakteri H. pylori keluar dari tubuh.
Brokoli. Sebaiknya pilih brokoli jenis sprout, kale dan brussels sprout. Pasalnya, brokoli jenis ini banyak mengandung sulforaphane glucosinolate yang oleh tubuh dapat diubah menjadi zat pembunuh bakteri. Brokoli ini juga ampuh mengurangi infeksi penyebab inflamasi perut penyebab kembung. Brokoli jenis ini mudah diperoleh di supermarket besar di kota Anda.


Postingan populer dari blog ini

Kandungan nutrisi di balik warna sayur & buah-Nutritional behind the color of vegetables & fruits

Warna pada buah dan sayur bukanlah sekadar pembeda jenis antara buah dan sayur yang satu dengan lainnya. Lebih dari itu, warna buah dan sayur ternyata merupakan informasi kandungan nutrisinya. Jadi, pilihan buah dan sayuran Anda optimal memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, sebaiknya kenali informasi yang ada di balik warna-warnanya. Merah tua atau ungu Buah dan sayur berwarna merah tua bahkan hampir mendekati ungu umumnya mengandung anthocyanin. Sejenis antioksidan yang mampu menghambat terbentuknya gumpalan dalam pembuluh darah, sehingga risiko penyakit jantung dan stroke, berkurang. Buah dan sayur berwarna merah tua atau ungu, antara lain: Cherry, blackberries, blueberries, plum, prem, anggur merah dan ungu, terong ungu, apel merah, kol ungu, pir merah dan cabai merah. Merah Buah berwarna merah mengindikasikan kandungan antosianin dan likopen. Antosianin berguna untuk mencegah infeksi dan kanker kandung kemih, sedangkan likopen menghambat fungsi kemunduran fisik dan mental agar Anda tid

Mengurangi Sampah Plastik-Reduce Plastic Waste

Tahukah anda diperkirakan bahwa 500 juta sampai 1 milyar kantong plastic dikonsumsi diseluruh dunia setiap tahunnya. Ini berarti bahwa hamper mencapai 1 juta kantong plastic per menit. Bayangkan betapa banyak sampah yang kita hasilkan dan tentunya hal ini menjadi salah satu penyebab rusaknya lingkungan kita. Sebuah tayangan di TV menyatakan bahwa satu tas plastic itu setara dengan penggunaan bahan baker minyak untuk menjalankan mobil kecil sejauh 115 meter, dapat dibayangkan berapa energi yang dapat kita hemat seandainya kita tidak menggunakan kantong plastic. Bahkan beberapa Negara di dunia telah memberlakukan peraturan mengenai penggunaan kantong plastic misalnya irlandia memperkenalkan “plastax” 15 sen pada tas plastic sehingga mengurangi penggunaan bahan itu sebesar 90%. Denmark telah merintis hal ini jauh dimasa lampau, yaitu pada tahun 1994 dengan memberlakukan sebuah pajak dengan tujuan untuk mengurangi penggunaan tas-tas kertas dan plastic sebesar 66%. Pada tahun 2005, para ang